Artikel

Homili Misa Sabtu Sore 23 Nov 2013

Diterbitkan pada 25 November 2013
Ditulis oleh Romulus Narrotama

800x600

SANG RAJA

Homili Misa Sabtu sore, 23 November 2013 oleh Romo I. Warna Binarja, SJ

Hari Raya Tuhan Kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam

 Bacaan I :  2 Sam 5: 1 - 3

Bacaan II : Kol 1: 12 - 30

Bacaan Injil : Luk 23: 35 - 43

 

Kerap kali kita dengar istilah kerajaan Allah, dan Kristus adalah Raja dan sebagainya.  Sebenarnya yang mau diungkapkan di sana adalah daya kekuatan ilahi Kristus atas segala ciptaanNya ,baik manusia maupun ciptaan non manusia (binatang, tumbuhan, bebatuan, cairan, udara dan lain sebagainya).

Jadi, “raja” terutama dalam arti itu kekuatan yang sangat nyata namun penuh misteri bagaimana daya kekuatan ilahi Allah itu “kena” pada setiap ciptaanNya baik manusia maupun non manusia.  Dari situ, kita harus mulai dari sang sabda.  Pada dasarnya yang disebut dengan  sabda adalah sabda dari Bapa.  Maka, kalau misalnya seseorang mengatakan saya menghendaki ini, maka  sebenarnya kata ini berarti sabda yang keluar dari orang itu. Dan dengan sendirinya, kata yg keluar dari orang itu sangat bersatu dengan pribadi yang berkata/ mengatakannya.  Jadi, sabda itu sesungguhnya sama dengan seluruh isi hati  dari yang mengatakan atau yang bersabda. Dalam injil sangat kuat sekali bagaimana Yesus mengucapkan “bahwa Aku dan Bapa adalah satu”. Dengan demikian Yesus Kristus jauh melebihi dari nabi- nabi di dunia ini.  Kalau sabda itu dilihat dari orang yang bersabda , maka sabda itu keluar dari orang yg bersabda. Oleh karena itu Yesus Kristus  disebut sebagai sang sabda yg keluar dari Bapa. 

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti kata “putra” berati “yang keluar dari”.  Maka, Allah Putra Yesus Kristus sungguh putra yang keluar dari Bapa.  Dalam hal itu, kita bisa melihat bahwa sesungguhnya Yesus dianugerahi  kekuasaan atas surga dan alam raya. Itulah makna sebenarnya bahwa Bapa bersatu dengan Yesus Kristus menguasai surga dan alam raya.

Kita perlu melihat bahwa sesungguhnya yang diciptakan oleh Bapa melalui sabda adalah tidak hanya orang kristiani tetapi semua manusia diciptakan oleh sang sabda dalam kesatuannya dengan Bapa dan Roh Kudus.  Dengan demikian, setiap manusia di bumi ini yang diciptakan oleh sang raja Kristus itu sungguh- sungguh sebagai gambar pribadi Allah (Kej 1:26-27).

Orang kristiani yg sudah dibaptis adalah manusia ciptaan Tuhan yang diciptakan segambar dengan pribadi Allah yg diangkat menjadi anak Allah seperti Yesus Kristus . Begitu juga dengan manusia yang tidak dibabtis juga merupakan gambar pribadi Allah yang tidak lepas dari kekuatan Kristus.

Maka nampaklah bahwa sang sabda adalah sungguh raja yang dayanya menyentuh semua orang dari segala zaman, dan di situ daya ilahi Allah dalam manusia-manusia itu selalu mendorong supaya manusia bersatu karena Tuhan menghendaki supaya semua orang selamat (1 Tim 2:4).  Dengan demikian, kita bisa melihat bahwa sesungguhnya Kristus itu memancarkan dayanya untuk menguruskan atau mengolah semua orang khususnya umat kristiani yg sudah dibaptis.

Itulah sebabnya mengapa gereja Katolik di dunia maupun di Indonesia menegaskan kita harus mempelopori  persaudaraan yang sejati antar umat khususnya yang percaya kepada Tuhan supaya orang banyak terpanggil dan dibentuk kekuatannya.

Cerita singkat, ada seorang romo di Surabaya yang berasal dari suatu keluarga yang dulunya non kristiani hingga pada akhirnya memutuskan untuk mengikut Kristus.  Ayah dari romo tersebut dulunya adalah orang yang sangat mendalami kitab suci agamanya, lalu ia sampai pada bagian mengenai Nabi Isa.  Kemudian, ia mulai bertanya- tanya mengenai Nabi Isa.  Pada suatu ketika, ia bertemu dengan seorang romo yang sedang berkunjung ke stasi.  Si ayah ini bertanya tentang Nabi Isa kepada romo tersebut.  Setelah ia menemukan jawaban mengenai Nabi Isa, si ayah tersebut memutuskan untuk mengikut Kristus . Pengalaman tersebut  merupakan contoh kecil tetapi nyata dalam kehidupan kita.

Semoga kita semua memperoleh iman yang kuat akan Yesus Kristus Tuhan kita yang sungguh adalah raja yang karena daya ilahi-Nya menyentuh semua ciptaan memelihara, mengurus,  mengembangkan, menyempurnakan semua ciptaanNya,baik manusia maupun non manusia (binatang, tumbuhan, batuan, cairan dan lain sebagainya). (Homili dirangkum Oleh Ibu Bernadeth Yulia)